Beberapa hari ini aku dan suami sering kualahan dengan kelakuan anak sulung kami yang usianya saat ini 5 tahun. Tiba-tiba dia menjadi kolokan, super manja, dan tingkat usil sama adiknya meningkat tajam alias bikin si adek nangisss terus.. Hheeeehh banget deh! Yang biasanya sudah bisa mandiri tetiba cuma mau pipis ke kamar mandi saja harus ditemani, ditungguin, dicuciin, dan kalau ga dituruti dia pipis di celana! Terus apa-apa minta dilayani Ummi dan Abi.. Ah ih uh! Ah ih uh! Cengeng tak terkira.
Ditanya baik-baik ada apa di sekolah, katanya happy-happy aja disana. Perlakuan di rumah sendiri juga ga ada beda seperti hari sebelumnya. Tapi kenapa jadi begini? Perasaan kita tetap perhatian kayak biasanya antara si adek dan si sulung. Kolokan, manja dan usilnya yang kelewatan itu malah suka bikin kita sebagai orang tua kehabisan kesabaran. Semakin diperhatikan, semakin menjadi-jadi. Akhirnya kami memarahinya. Sebal dengan kelakuannya.
Tadi pas anak sulung kami sekolah, suami kerja, dan si adek tidur, dirumah aku berkesempatan membuka iPad untuk browsing mengenai dunia parenting. Membaca dan belajar lagi bagaimana memahami kemauan anak-anak. Terus nemu tulisan ini.. Merasa di cambuk dan di tampar sebagai orang tua. Harusnya aku dan suami tidak boleh memarahi anak-anak kami secara berlebihan, tidak boleh menyakitinya baik secara verbal maupun fisik. Padahal semalam aku mencubit pahanya :(.
Copas dari ig @anakjugamanusia |
Akhirnya tulisan itu aku kirim via WhatsApp ke hape suami, dan kami diskusi. Kamilah yang harusnya lebih sabar.., sabar.., dan sabar.. dalam menghadapi anak. Kami yang mengalah sama anak, kami yang harus mengerti anak. Karena anak belajar dari kami sebagai orang tuanya bagaimana cara kami memperlakukannya.
Mungkin kami harus belajar lagi bagaimana cara menjadi orang tua yang lebih bijaksana. Memberinya pengertian secara perlahan. Memperlakukannya dengan kelembutan. Mengajarinya dengan ketulusan. Lebih mau mendengarkan.
Anak-anak adalah amanah dan anugerah terindah dari Tuhan yang harus kita jaga sebaik mungkin.
*Maafkan Ummi dan Abi ya Shafwan serta Ziyad jika Ummi dan Abi masih suka lupa menahan diri dari rasa amarah.. Ingatkan Ummi dan Abi agar selalu sabar menghadapi Shafwan dan Ziyad. You are my everything, You are my love.
No comments :
Post a Comment