Mungkin Ziyad, anak usia 3 tahun ini satu - satunya
jamaah umroh yang sambil umroh sambil ngemil
"ngrokoti" ceker ayam kampung.
Ceritanya begini, waktu hari kamis (17/4/2014) aku motong ayam kampung dirumah dan dagingnya dimasak soto. Terus malam harinya kami sekeluarga melaksanakan ibadah umroh. Nah, pas mau berangkat ini kami makan soto dulu, Ziyad sudah dengan pesanannya dua ceker ayam buat dia semua. Sudah mau berangkat umroh ceker ayamnya dia belum ke makan. Di suruh tinggal aja dirumah itu ceker terus nanti di makan kalau sudah pulang dari umroh dia ga mau. Malah di bungkus tisu sama dia terus mau di bawa umroh. Ziyad nih kalau sudah maunya begitu ya harus dituruti, daripada kami ga jadi umroh lebih baik ngalah.
Kamis, jam 7 malam kami berangkat dari rumah menuju Masjid Aisyah, Tan'im, untuk ambil miqat. Jam 8:30 malam tepat shalat isya kami sampai Masjidil Haram. Setelah shalat isya berjamaah selesai kami menuju lantai dua Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf umroh. Kami sengaja ke lantai dua, karena selain lantai dua tidak sepadat pelataran umroh di lantai 1, kami juga membawa kursi roda untuk mendorong anak-anak. Kalau dengan kursi roda memang disarankan untuk melaksanakan thawaf di lantai 2 ini. Kalau umroh membawa anak kecil lebih enak membawa kursi roda, biar anak-anak duduk di dorong saja, jadinya ga kecapean mereka. Kita sebagai orangtuanya juga ga terlalu capek karena harus menggendong anak. Kalau dipaksakan anak suruh jalan terus kasihan juga. (Baca juga : Tips Umroh Membawa Anak Kecil)
Kami mulai umroh jam 9 malam dan selesai hampir jam 12 malam. Hampir 3 jam melaksanakan thawaf dan sa'i tanpa istirahat. Selama thawaf dan sa'i itu Ziyad asyik dengan sangu ceker ayam kampungnya. Di gerogoti aja. Dasar ayam kampungnya sudah agak tua jadi cekernya juga agak liat, digerogoti selama 3 jam juga ga habis-habis. Jadi tenang si Ziyad, ga usil dan ga banyak maunya karena ada sesuatu yang dia nikmati. Biasanya kan nih anak paling susah kalau suruh duduk tenang dalam waktu lama, dia suka cepat bosan dan kalau bosan jadi banyak bertingkah serta rewel. Berkat ceker ayam kampung dia jadi bisa enjoy di ajak umroh. Kalau pas suruh takbir serta berdoa tinggal dibilangin suruh ngikutin Abi dan Ummi sebentar habis itu dia konsentrasi menikmati ceker ayam lagi.
Ini cekerku, mana cekermu?? |
No comments :
Post a Comment