Laman

Wednesday, July 30, 2014

Catatan Lebaran ke-2 (29 Juli 2014)

Jam 12-an malam kami sampai rumah dari Mekkah Mall. Malam ini langsung menyusun rencana untuk mengisi acara lebaran kedua besok. Hasil rundingan berempat (Aku, Abi, Mas Shafwan dan Adek Ziyad) dapat kesepakatan besok pagi kita mau liburan ke Jeddah, nginep disana.

Setelah hampir jam 2 malam kami semua segera memaksakan diri untuk tidur mengumpulkan energi biar besok bisa bangun pagi. Abi dan Ziyad langsung bisa tertidur kelonan berdua di atas kursi sofa. Aku bertugas menidurkan Shafwan. Tapi ternyata anak ini malah ON banget! Ga bisa tidur! Dikelonin ngoceh aja. Suruh merem dan diam tetap ga ngantuk. Aku menjelang jam 4 malah yang ketiduran. Begitu aku tertidur, Shafwan malah menghilang ke ruang kamar satunya, sendirian mainan mobilan. Ckckck.. Aku bangun dan panggil lagi "Maas, ayo bobo'. Besok yang lain mau pergi malah ngantuk lho.." Dia mendekat, keloni lagi, tetap ga ngantuk - ngantuk katanya. Apa mungkin ini karena tadi pas di makan malam di Pappa Roti Mekkah Mall dia menghabiskan hampir segelas teh susu hangat ya? Jadi melek begini? Ooh..

Jam 5 pagi alarm di hape Abi bunyi, alarm bangun shalat subuh. Shafwan langsung berkata "Itu alarm mau ke Jeddah!". Dia antusias mengambil hape Abinya dan mematikan alarm terus membangunkan Abi "Abi, alarmnya sudah bunyi, ayo bangun, berangkat ke Jeddah.. ". Semangat sekali dia. Kami semua terbangun, Ziyad juga. Dia yang sebenarnya kurang fit badannya (kecapean) jadi nagih jalan-jalan ke Jeddah juga. Akhirnya setelah shalat subuh, pagi itu aku segera menyiapkan apa saja yang mau di bawa, memasukkan dalam koper, menyuci baju dan piring gelas yang kotor, sementara Abi bagian masak bekalnya. Abi masak nasi, telur rebus dan ayam di asam manis. Setelah beres dan sudah memandikan anak-anak, sebelum berangkat aku mengajak anak-anak ikut serta merapikan rumah "kita tidak akan berangkat sebelum rumahnya bersih dn rapi". Shafwan dan Ziyad segera merapikan mainannya, aku yang membersihkan dan merapikan. Jam 9 pagi semua beres. Koper, bekal makanan lengkap susu, serta rice cooker kecil dan sedikit beras. Aha! Baru kali ini kita mau bepergian membawa rice cooker dan beras segala, ini terinspirasi dari keluarga Pak Tarmin waktu kami pernah pergi ke Madinah bareng dulu, ternyata membawa roce cooker dan beras sangat bermanfaat. Apalagi dengan bekal lauk yang awet dan banyak, jadi jam berapa pun terasa lapar tinggal masak dan panasin sebentar dalam kamar, makan deh.. Soalnya emang kadang beli-beli terus makanan Arab kurang cocok di lidah, apalagi anak-anak.

Sekitar jam 9 pagi di hari lebaran kedua itu kami berangkat.

Setelah perjalanan sekitar 45 menit, kami sampai Balad, kota tua Jeddah. Kami sudah diberi tau oleh teman suami ada hotel murah dan bagus tepat di belakang Corniche, namanya Jawharat Alrida. Pas kami datangi ternyata full. Kemudian kami muter-muter nyari lagi sekitar situ sambil pasang mata mencari plang bertulisan "hotel". Budget hotel yang kami sediakan dengan harga 200-300 SR semalam, syukur ada yang lebih murah. Toh cuma buat numpang tidur inih. Tiap ada plang "hotel" Mutar..muter..tiap ada plang tulisan "hotel" Abi turun dan tanya resepsionis, ternyata hotel melati sekitar Balad mayoritas full. Maklumlah lebaran! Jadi banyak orang liburan. Naik turun mobil di cuaca yang sudah panas (jam 11an siang) membuat Abi keringatan. Akhirnya dia nyerah di Al-Hayet Palace Hotel, disitu masih ada kamar kosong dengan harga permalam 250 SR. Sedikit lebih mahal dari hotel melati disekitarnya yang bertarif sekitar 150an SR. Sudah capek dan kepanasan dia. Kasian lihatnya ;).

Setelah selesai urusan administrasi, kami memarkir mobil di halaman hotel. Gedung hotelnya memang lebih bagus daripada yang ada disekitar. Begitu masuk lobby aromanya harum dan bersih sekali. Kami menuju kamar 603. Wow, dengan harga cuma 250 SR permalam, ternyata kamarnya sangat bagus, bersih, luas dan ada bath up di kamar mandi. Ga kalah sam hotel bintang 4. Anak-anak gembira ria lihat bath up, langsung minta berendam air hangat. Abi langsung makan nasi bekal sambil nonton tv, karena capek dia jadi kelaparan. Waktu sudah hampir jam 12 siang. Selesai anak-anak mainan air, aku suapin mereka, terus mengajak anak-anak tidur siang, biar nanti sore/malam saat mau jalan-jalan ke Corniche Commercial Center dan sekitarnya mereka sudah segar kembali. Tapi anak-anak ga langsung tidur, tetap aja pecicilan dulu dimanapun berada.

Sore kami bangun. Setelah bersih-bersih dan anak-anak makan lagi, selesai shalat maghrib kami siap jalan - jalan. Jarak hotel ke Corniche menurut Google Maps sekitar 1,4 km, tapi karena kami memilih jalan kaki ambil jalan pintas jadi lebih dekat. Kan mau jalan-jalan, jadi ya jalan kaki aja. Shafwan Ziyad mah happy - happy aja, mereka malah senang kalau bisa lari-lari berkejaran. Apalagi bakal banyak toko mainan yang dilewati, bisa sekalian merengek minta belikan kalau ada yang disenangi. Dan benar saja, mereka minta mobil remotan. Sebenarnya mereka sudah lama minta mobil remotan, tapi belum dituruti aja. Dan kali ini sebagai pajak kesenangan hadiah jalan - jalan dibelikan masing-masing satu mobil remotan. Mereka memilih mobilan yang sama, kembaran. Karena tujuanku mau beli cincin, kami menuju pasar emas. Tujuan awalnya sih emang mau beli cincin saja, tapi jadinya merembet beli liontin bergambar Ka'bah juga. Dasar emak-emak!

Selesai dari pasar emas dan mainan sudah dapat, tinggal ke Warung Bakso Mang Oedin yang letaknya tepat disebelah kanan Corniche. Abi dan anak-anak makan bakso, aku makan gado-gado, minuman pesan es teh. Shafwan Ziyad lebih antusias buka karton dan mencoba mainan barunya daripada makan. Jadinya disuapin semua. Lagian mereka masih terasa kenyang karena sebelum berangkat pada disuapin juga.

Sudah kenyang semua, kami masuk Corniche Comercial Center, tujuan ke swalayan Star. Aku mau beli air minum, cemilan anak, dan pop mie buat konsumsi di hotel.

Selesai semua, kami jalan kaki lagi menuju hotel. Anak-anak sudah pada minta cepat pulang ke hotel, mereka mau mainan mobil remotan barunya.

Setelah jam 1:30 malam waktunya istirahat lagi. Oh ya, sebelum tidur kami tadi bikin pop mie dulu, lapar lagi ternyata. Terus pengen yang anget-anget. Bawa rice cooker ternyata besar manfaatnya, di kamar hotel ga disediakan kettle listrik, jadi aku rebus air pakai rice cooker. Dua ganteng kecil yang sangat aktif dan pecicilan ini tadinya ga mau tidur, mau terus mainan di kamar. Kemudian aku rayu bahwa besok harus bangun pagi mau ke pantai habis subuh, baru pada mau naik ke kasur. Masih ga tidur - tidur juga, ada saja hal kecil yang membuat mereka ribut berantem walau posisi mereka sudah dipisahkan olehku (aku tidur ditengah Shafwan dan Ziyad). Sambil melayani mereka ngobrol dan ngoceh, sambil tetap posisi tidur aku pijiti pelan-pelan kaki mereka pakai tangan kanan untuk Shafwan dan tangan kiri untuk Ziyad. Karena pada keenakan, lama-lama suasana menjadi sepi, lelap. Abi mah jangan ditanya, dia kalau urusan tidur ya paling cepat. Ketemu kasur dan bantal walau yang lain masih ribut tau-tau dia sudah ngorok aja.

Jam 5 pagi waktu Abi mau berangkat shalat subuh berjamaah ke masjid sekitar hotel, aku dan anak-anak ikutan bangun.

Pagi ini sudah masuk hari lebaran ketiga, jadi cerita kita bersambung ke Catatan Lebaran Hari Ke-3. --->

No comments :

Post a Comment