Laman

Saturday, May 12, 2012

BAHAGIA itu SEDERHANA

Bahagia adalah ketika malam-malam terjaga dari lelapnya malam, dan melihat suami serta anak-anak masih terlelap, kemudian tangan ini bergerak untuk sekedar mengelus rambut dan mengecup kening mereka. Kutemukan kebahagiaan.

Bahagia adalah ketika selesai menyiapkan hidangan makanan, kemudian bersama suami dan anak-anak lahap memakannya. Dengan menggunakan satu piring untuk satu keluarga, saling menyuapi dan tersenyum gembira. Perut kenyang, semua senang. Aku bahagia. Kami bahagia.

Bahagia adalah ketika memandikan anak-anak sambil bermain air, dan begitu masuk ke kamar, suami telah menyiapkan pakaian yang akan mereka kenakan. Tetapi, anak-anak malah pada berlarian telanjang, menghindar, menolak memakai baju. Semuanya kejar-kejaran sambil tertawa riang. Lucu.

Bahagia adalah ketika menemukan anak-anak tengah membongkar isi kulkas, dan pada saat didekati dengan polosnya dia berkata "Ummi, Mas Shofwan sama Adek Ziyad lagi macak.." (masak, red). Tersenyum.

Bahagia itu disaat aku menginginkan sesuatu dan tanpa diberitahu suami sudah berkata "Ummi pengen itu? Beli aja.. ". Aku melonjak gembira, memeluknya sembari menjawab " Iya, aku pengen itu. Kok tau sih?". Suka cita.

Bahagia itu saat hari libur suami, aku pun ikut-ikutan libur melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Hanya ingin menikmati kebersamaan bersama keluarga. Bermalas-malasan bersama. Bercanda dalam suasana rumah yang tetap berantakan dan di buat semakin berantakan. Tetapi suami tidak keberatan. Kami bercanda bersama.

Bahagia itu ketika kami saling menerima apa adanya. Saling melengkapi satu sama lainnya. Saling berbagi. Saling pengertian.

Bahagia adalah hari-hariku bersama mereka. Trio gantengku.

Ya... Bahagia itu bagiku sederhana. 
Dia ada di sekeliling kita. 
Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Sunday, May 6, 2012

LA TAHZAN,

Saudaraku.. Jangan bersedih hati, karena kesedihan menyebabkan kita menyesali masa lalu, memiliki pandangan buruk akan masa depan dan menyia-nyiakan masa sekarang kita... Jangan bersedih hati, karena ia menyebabkan hati menjadi beku, wajah menjadi muram, semangat menjadi lemah dan harapan pun menjadi musnah... Jangan bersedih hati, karena kesedihan akan membuat senang musuh kita, membuat marah teman kita dan membuat orang yang iri bersukaria... Jangan bersedih hati, karena dengan bersedih hati kita telah menentang keputusan Allah SWT dan menunjukkan kejengkelan atas apa yang telah dituliskan oleh-Nya bagi kita... Jangan bersedih hati, karena duka cita tidak bisa membawa kembali sesuatu yang telah terjadi, ia tidak bisa mengubah atau memberikan manfaat apapun... Jangan bersedih, karena kesedihan sering berasal dari setan dan merupakan sebuah bentuk keputusasaan... Firman Allah: “ Bukankan Kami telah melapangkan untukmu dadamu..? dan Kami telah menghilagkan daripadamu bebanmu yang telah memberatkan punggungmu..? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh pekerjaan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap " ( QS.Al-Insyirah 94:1-8 ) " Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman..." ( QS.Ali Imran: 139 ) Jangan Bersedih... Atas Perilaku Manusia Terhadapmu Tetapi Perhatikanlah Perilaku Mereka Terhadap Allah.... Jangan Bersedih... Allah Tidak Akan Mensia-siakan Pengorbananmu dan setiap perkara yang baik maupun buruk ada hikmahnya.... Jangan Bersedih, Dunia ini Terlalu Hina Untuk Ditangisi.... (Sumber: Tika Atiqah A., copas fb page Strawberry)