Laman

Saturday, December 6, 2014

04 Desember

04 Desember 2008.
Dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, aku menaiki pesawat Garuda untuk pertama kalinya. Pesawat ini akan membawaku terbang menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Aku hijrah menuju Tanah Suci Mekkah menyusul suamiku yang ada disana.

04 Desember 2014.
Hitungan mundur sudah genap 6 tahun yang lalu. Berarti sudah 6 tahun aku menjadi penduduk Tanah Suci.

Thursday, December 4, 2014

Masa - Masa Menjadi Anak Kos (2)

Mencari tempat kuliah, Yogyakarta.

(2). Numpang di kos Mbak Fitri
Klitren Lor, Yogyakarta. Dekat kampus AA YKPN dan ATA YKPN. Daerah belakang Gardena Supermarket, Jalan Urip Sumoharjo.

Setelah lulus SMA tahun 2003, aku hijrah ke Yogyakarta. Ada kakakku yang telah menjadi mahasiswa disana. Karena kakakku laki-laki, jadi aku tidak bisa menginap di kamar kosnya, tetapi aku diinapkan di kos salah seorang teman perempuannya, namanya Mbak Fitri. Di kos Mbak Fitri ada namanya Mbak Layli, Mbak Tetti, Mbak Wahyu, Mbak Ratih, dan induk semangnya namanya Mbak Ambar sekeluarga. Senang sekali bisa berkenalan dan berbaur dengan mereka walaupun cuma sebentar. Mereka semua lebih senior dariku. Yang paling aku ingat adalah saat aku ikutan mereka semua bergerombol jalan-jalan sore hari hunting calon tempat kos baru karena beberapa dari mereka memang merencanakan mau pindah tempat kos.

Kurang lebih sebulan aku tinggal bersama Mbak Fitri. Aku tidak tinggal secara gratis disini, tetapi pada saat mau keluar aku membayar uang sebagai uang sewa kepada pemilik tempat kos. Masa sebulan itu aku jalani dengan survey calon  kampus dan jurusan kuliah yang akan aku ambil. Ikut tes SMPB kampus negeri serta tes di beberapa universitas swasta terbaik dengan memilih jurusan yang kuinginkan. Hingga akhirnya aku menyerahkan diriku di Fakultas Peternakan, UGM.

Bersambung...

Masa - Masa Menjadi Anak Kos (1)

Dimulai dari SMA, awal mulai menjadi anak kos.

(1) Kos Pak Sulaeman, Tanah Merah, Gumawang, Belitang

Selama 3 tahun menjadi siswi di SMA Negeri 1 Belitang, tahun 2000 - 2003, aku ngekos di rumah bedeng milik Pak Sulaeman, belakang perumahan guru tanah Merah, Gumawang. 

Dua tahun pertama kos ini sangat menyenangkan. Semua akrab. Bisa jalan-jalan sore santai dengan sebagian dari mereka, mengobrol dan tertawa sampai puas dari kamar ke kamar. Hidup seperti tanpa beban. Kadang kami gantian ikut pulang ke kampung halaman rumah teman di akhir pekan, Aku menginat ketika sering berjalan kaki ke pasar Gumawang dengan Ari dan Siti, duduk santai dilapangan di sore hari dengan Desi dan Wartini, bercanda dan tiduran di kamar Lina, Mariah, serta yang lainnya. Saling tunggu saat mau mudik di akhir pekan dan kami menunggu bis bersama-sama dengan Sriah, Win, Wiwik, Pur, Latifah, dan lainnya yang berasal dari desa yang sama. Ketika semua masih akrab.

Tahun ketiga suasananya mulai kurasakan tidak lagi menggairahkan. Entah bosan, entah karena mulai tidak ada kecocokan lagi. Pada fase ini, aku sudah kelas 3 SMA. Pulang sekolah menjadi lebih senang masuk kamar, kunci, istirahat, tidur, membaca buku, belajar. Keluar kamar hanya saat mau mandi, mau membeli makanan dan keperluan mendesak lainnya. Aku menjadi lebih sering menyendiri di kamar. Berkumpul bersama sudah jarang terjadi. Hubungan antar anak kos memang mulai merenggang, tidak seakrab dulu lagi. Bermain dengan anak kos pada masa ini hanya formalitas semata.

Pada masa ini aku lebih menikmati pergaulanku dengan teman-teman akrab disekolahku. Teman bermainku telah berganti, bukan sesama anak kos lagi, tapi aku lebih sering di jemput oleh teman-teman sekolah dan diajak keluar oleh mereka. Bahkan aku jadi sering menginap di rumah teman sekolahku. Pitria, Vina, Dewi, Yusi, Purwiasih serta teman yang lainnya mengisi hari-hariku, baik di sekolah maupun diluar jam sekolah.