Laman

Sunday, March 27, 2016

Hotel Amaris Palembang (Seri Kedua)

Jika kemarin saya menuliskan review hanya pada tahap saya baru saja check-in (bisa di baca di sini), sekarang saya akan memberikan tambahan tentang menu sarapan dan adanya pengalaman pahit sekaligus lucu selama di hotel akibat ulah putra sulung saya.

Restoran di Hotel Amaris Palembang terletak di lantai dua. Menu sarapan yang dihidangkan beraneka ragam sebagaimana hotel sekelas lainnya (tarif di Hotel Amaris Rp 410.000 permalam termasuk sarapan). Rasanya juga termasuk enak. Waktu itu saya hanya memakan sayur pecel dan meminum jus jeruk. Anak saya yang pertama sarapan roti tawar dan telur dadar setengah matang serta meminum airputih. Anak kesua saya sarapan telur dadar setengah matang, buah-buahan dan meminum jus jeruk. Anak ketiga saya makan bubur nasi. Bapak saya memakan nasi goreng dan lauk pauk serta meminum teh hangat. Ibu saya sarapan nasi putih plus lauk pauk dan meminum teh hangat. Heeehh.. rinci banget sih ya saya ini, sampai harus menulis makanan yang dimakan  oleh anggota keluarga saya... Saya memang jalan-jalan ke Palembang hanya dengan kedua orang tua saya dan ketiga anak lelaki saya. Suami ga bisa ikutan karena dia sibuk bekerja dan jaga toko dirumah.

Kita memasuki sesi kedua, tentang pengalaman pahitnya,.
Adegan penyelamatan Shafwan yang terkunci di kamar mandi hotel

Jadi begini ceritanya.. Saat mandi pagi dia mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Nah, ternyata dia ga bisa membukanya. Katanya sudah di puterkenceng-kenceng kunciannya tetap ga bisa juga. Sudah mau nangis minta tolong dibukakan dari luar tapi dari luar ga bisa apa-apa. Akhirnya saya telepon resepsionis minta bantuan. Terus datang pria muda pihak maintenance hotel sudah dengan alat-alatnya. Itu kunci pintu emang sudah mendekati rusak, diakali dari luar tetap ga bisa. Akhirnya "pengunciannya" di gergaji olehnya dana anak sulung saya yang baru berusia 6 tahun itu bisa keluar.. Masih telanjang dengan tertawa malu-malu dianya..


No comments :

Post a Comment