Laman

Monday, January 27, 2014

Selamat Menjadi Muslimah Ukhti Dari Kenya

Kisah nyata ini terjadi dua minggu yang lalu, 12 Januari 2014. Pada sore menjelang maghrib itu seperti biasanya suamiku telah bersiap-siap mau berangkat mengikuti pengajian rutin komunitasMuslim dari Indonesia setiap Minggu malam di Markaz Jaliyat kota Tana'im, Mekkah. Tidak seperti biasanya, kedua anak kami (Shafwan dan Ziyad) sore itu pada ingin ikut Abinya pengajian, padahal biasanya hanya salah satu dari mereka yang ikut. Itupun secara bergantian, jika Minggu ini Shafwan yang ikut, maka Minggu berikutnya Ziyad yang ikut. Sore itu anak-anak tidak bisa di cegah, menangis semua karena mau ikut. Akhirnya aku yang mengalah, kalau begini aku harus ikut juga, walau nanti cuma bisa menunggui mereka yang lagi mengikuti pengajian dengan duduk sendirian di dalam mobil diparkiran. Setidaknya aku stand by dekat mereka, jadi jikalau nanti anak-anak pada bertengkar di dalam forum pengajian, atau salah satu dari mereka sudah bosan, Suami bisa dengan mudah mengantarkan ke mobil untuk aku temani, biar tidak mengganggu jalannya pengajian. Maklum, kedua anak kami masih balita, kadang masih suka susah dikendalikan. Suami juga suka kualahan kalau hanya sendirian membawa mereka berdua.

Sore itu, Suami yang sudah siap berangkat jadi harus bersabar menunggu kami bertiga bersiap-siap. Aku tau dia nanti pasti terlambat datang, tapi dia tetap sabar. 

Kami sampai Markaz Jaliyat (dalam Bahasa Inggris di sebut dengan Islamic Center) setelah maghrib. Halaman Markaz Jaliyat sudah sepi, para jamaah pengajian sudah berada didalam mengikuti pengajian. Suamiku benar terlambat. Pada saat  kami mau mau memarkir mobil kami, dalam keremangan kami melihat ada sekitar 4 orang yang yang masih berdiri berbincang dengan jarak dua mobil dari mobil kami.

Suamiku keluar mobil bersama kedua anak kami. Aku yang sendirian dalam mobil menyalakan lampu dalam dan mengambil buku yang memang aku bawa biar bisa aku baca sembari menunggu mereka. Belum sempat aku membaca Suamiku balik lagi ke dalam mobil. 

"Ada apa, Beb, kok balik lagi?" Tanyaku.
"Tadi aku dipanggil oleh Syekh itu, ditanya istri kamu bisa Bahasa Inggris atau ga? Aku jawab Insyaallah bisa. Terus dia minta tolong kamu suruh ngajari ada orang perempuan dari Kenya mau masuk Islam tapi perempuan itu ga bisa Bahasa Arab. Itu mereka yang berdiri disana." Suamiku menjelaskan sambil menunjuk ke 4 orang yang tidak jauh dari kami.

Aku keluar dari mobil dan bersama  suami serta anak- anak menuju ke tempat 4 orang yang berdiri. Aku melihat ada 3 orang lelaki (dua orang diantaranya Syekh Arab pegawai Markaz Jaliyat) dan seorang perempuan, sebenarnya masih ada dua orang lagi, duduk di dalam mobil seorang Ibu Arab dan anaknya. Saat kami sampai tujuan, Syekh Arab masih bertanya identitas Perempuan Kenya itu, sebut saja namanya Idama. Kemudian kami bersama-sama menjadi saksi saat Idama membaca dua kalimat shahadat dipandu oleh Syekh. Kami semua terharu menyaksikan itu. Setelah selesai, Syekh memberi intruksi kepada suamiku agar menyampaikan kepadaku untuk mengajari Idama tentang Islam. "Insyaallah." Jawabku. 

Setelah kedua Syekh pegawai Markaz Jaliyat masuk ke dalam Markaz Jaliyat diikuti oleh Suamiku dan kedua anakku,serta lelaki satunya. Aku mengucapkan salam "Assalamualaikum Ukhti.." Idama menjawab salam dan kemudian kami menangis dalam pelukan, terharu dan berbahagia. Kami telah menjadi saudara, saudara dalam Islam. Kemudian aku bersalaman dengan seorang Ibu Arab yang duduk di dalam mobil di samping kami berdiri tadi, sebut saja namanya Ummu Nawal. Aku dan Ummu Nawal juga berpelukan dan menangis bahagia. Ummu Nawal bercerita bahwa Idama adalah asisten rumah tangganya yang sudah dua tahun bekerja. Tiba-tiba tadi siang Idama mengutarakan niatnya untuk masuk agama Islam. Kemudian Ummu Nawal beserta anak dan suaminya yang berasal dari Jeddah spesial datang ke Markaz Jaliyat kota Tana'im ini untuk membantu meng-Islamkan. Dia senang sekali pembantunya minta masuk agama Islam. 

Setelah itu lelaki satunya (suami Ummu Nawal) keluar lagi dari Markaz Jaliyat membawa tikar dan kotak berisi makanan ringan untuk kami. Aku dan Idama duduk diatas tikar yang telah digelar di taman kecil depan Markaz Jaliyat, tidak jauh dari tempat parkir mobil. Aku berbincang dengan Idama di bawah sinar rembulan ditemani segarnya angin malam. Aku mengawali perbincangan dengan bertanya 'kenapa dia ingin masuk islam? Apakah ada yang memaksa atau lahir dari hatinya sendiri? Apa agama keluarga asalnya di Kenya?' Dia menjawab dengan tegas bahwa dia ingin masuk Islam karena keinginannya sendiri, lahir dari hatinya yang paling dalam. Keluarga besarnya di Kenya beragama Nasrani, dia belum memberi tau keluarga besarnya tentang keinginannya masuk Islam, tapi nanti dia akan menelpon mereka untuk memberi tau. Idama antusias sekali.

Tidak mau berpanjang lebar, aku langsung bertanya kepadanya apa yang dia ingin tau tentang Islam. Yang pertama dia ajukan adalah dia ingin diajari untuk shalat. Kemudian aku menjelaskan kepadanya tentang rukun Islam dimana shalat ini adalah satu dalam kewajibannya kini sebagai seorang Muslimah. Aku mengajarinya berwudhu, mengajarinya bacaan dan gerakan shalat. Kemudian kami praktek bersama.

Setelah lebih sejam lebih kami belajar bersama, tak terasa waktu semakin malam, sudah mendekati Isya, berarti sebentar lagi pengajian para bapak-bapak akan usai dan mereka keluar dari Markaz Jaliyat. Aku menyarankan pada Idama untuk membeli buku-buku bacaan tentang tata cara shalat dan kewajiban lainnya sebagai seorang Muslimah serta Alquran terjemahan agar bisa dia baca dan pelajari sendiri di rumah. Juga agar dia semakin mendalami dan menambah pengetahuannya tentang agama Islam. Kami mengakhiri perbincangan kami dengan kembali berpelukan. Kemudian aku berpamitan dengan Ummu Nawal dan berpesan kepadanya agar mengantarkan Idama membeli buku-buku Islam. Ummu Nawal berkata bahwa dia pasti akan membelikan buku-buku tentang Islam serta Alquran, akan mengajarinya membaca dan menuntun Idama menjadi Muslimah sejati dirumahnya.

Malam itu hatiku gembira. Ternyata keributan anak-anak sebelum Suamiku berangkat pengajian tadi sore itu ada hikmah besar didalamnya. Ada rahasia tersembunyi dari Allah swt yang mau Dia tunjukkan hingga aku bisa berada di Markaz Jaliyat malam ini.

Tidak berapa lama, Suamiku selesai pengajian, dan dia membawa sebuah tas seperti tas laptop ditangannya. Sesampai di mobil, dia berkata "Cin, ini ada hadiah tas buat kamu dari Markaz Jaliyat." Setelah aku buka ternyata tas itu kalau dibuka akan menjadi sajadah lebar yang cukup untuk shalat 4 orang dan ada sebuah kitab suci Alquran didalamnya. Kututup kembali tas itu dengan mengucap Alhamdulillah ya Allah untuk kejutan hari ini....

1 comment :

  1. AssalamuAlaikum wr"wb Allahu Akbar-Allahu Akbar allah mahabesar.
    Kenalkan saya IBU ULAN TKI membernya yang kemarin aki brikan nmr 4D
    asal dari kota MEDAN, jadi tki di SINGAPUR, mau mengucapkan banyak2
    trimakasih kepada KI PALAH yg sdh membantu kami sekeluarga melalui
    nmr TOGEL SINGAPUR 4D Keluar hari rabu kemarin
    allahamdulillah benar-benar kluar akhirnya dapat BLT Rp.500jt,
    sesuai niat kami kemarin KI, klo sdh jackpot, kami
    mau pulan kampung buka usaha & berhenti jadi TKI, TKW,
    cepek jadi prantauan aki kerena sdh 15 tahun
    jadi tkw nga ada perkembangan, jangankan dibilang
    sukses buat kirim ke Kampung pun buat keluarga susah KI,
    malu KI ama kluarga pulang nga bawah apa2, kita disini hanya
    dpt siksaan dari majikan terkadan gaji tdk dikasih, jadi sekali
    lagi trimakasih byk buat aki sdh membantu kami, saya tdk bakal l
    upa seumur hidup saya atas batuan & budi baik KI PALAH terhadap kami.
    Buat sahabat2 tki & tkw yg dilandai masalah/ingin
    pulang kampung tdk ada ongkos, dan keadaannya sdh kepepet
    tdk ada pilihan lain lg. jangan putus asa, disini kami sdh
    temukan solusi yg tepat akurat & trpercaya banyak yg akui ke
    ahliannya di teman2 facebook dengan jaminan tdk bakal kecewa,
    jelas trasa bedahnya dengan AKI-AKI yang lain, sdh berapa org yg kami
    telpon sebelum KI PALAH semuanya nihil, hanya menambah beban, nga kaya
    KI PALAH kmi kenal lewat teman facebook sdh terbukti membantu
    ratusan tki & tkw termasuk kami yg dibrikan motipasi sangat besar,
    demi allah s.w.t ini kisah nyata kami yg tak terlupakan dalam hidup kami AKI,
    sekali lagi trimakasih byk sdh membantu kami,skrg kami sdh bisa pulang
    dengan membawa hasil.
    Jika sahabat2 merasakan hal yang sama dengan kami.
    silahkan Hubungi KI PALAH siapa cepat dia dapat,
    TERBATASI penerimaan member...wajib 9 member bisa diterimah
    dlm 3x putaran.Hubungi 0823 8831 6351 atau kunjungi situs beliau dengan cara klik
    >>>>KLIK DI SINI<<<<

    ReplyDelete