Laman

Monday, August 4, 2014

Lebaran ke-6: Feeling Blue (3)

Hari ini Sabtu tanggal 06 Syawal 1435 H, waktunya suamiku kembali beraktivitas bekerja setelah libur sekitar 12 hari. Sampai menjelang pagi aku tidak bisa tidur. Aku perhatikan suamiku yang pulas. Aku sedih lagi. Aku masih ingin ditemani suami di rumah, aku ga ingin ditinggal kerja. Aku yang sejak dua hari terakhir selalu feeling blue jadi kumat lagi.

Saat azdan subuh berkumandang dan suamiku bangun kemudian bersiap ke Masjid, aku telah menggelar dua sajadah di kamar. Aku minta dia shalat di rumah. Aku ingin berjamaah pagi ini. Selesai shalat aku menangis lagi dipangkuannya. Aku utarakan isi hatiku bahwa aku ga ingin ditinggal kerja, aku takut dia pergi, aku merasa kesepian jika dirumah sendiri. Aku ingin selalu ditemani. Dia menjelaskan bahwa dia harus pergi kerja juga karena sayang sama istri dan anak-anak, dan biasanya tiap hari di tinggal kerja juga ga apa-apa. Penjelasan yang sebenarnya aku tau. Tapi dasar hatiku yang lagi melow jadi tetap aja aku nangis.
Aku tetap ga mau ditinggal dirumah sendiri sama anak-anak. Aku minta di antar ke Masjidil Haram saja daripada di rumah sendiri sama anak-anak. Aku minta suami nelpon Ida untuk menemaniku ke Masjid tapi Ida ga bisa. Kemudian aku nelpon Ulfa dan dia bisa.

Jam 6 pagi kami jemput Ulfa di asramanya. Pagi itu aku, Ulfa dan anak-anak diantar ke Masjidil Haram. Kami duduk-duduk di halaman Masjid dahulu karena Shafwan dan Ziyad pengen mainan. Ziyad malah 2x minta diantar ke toilet. Pertama katanya mau e*k, sampai toilet ga jadi e*k cuma pipis saja. Waktu di suruh jongkok e*k dia bilang "No.. No.. No.. Kata cacingnya ga jadi e*k." Dasar Ziyad! Saat aku mengantar Ziyad ke toilet, Ulfa dan Shafwan masih nungguin dihalaman Masjid. Kemudian kami masuk bersama, shalat dhuha di depan Ka'bah. Saat aku sedang shalat Ziyad minta dianterin ke toilet lagi, pengen e*k lagi. Akhirnya aku mengantar Ziyad lagi. Kali ini dia benar-benar e*k. Lumayan capek juga 2x nganter Ziyad ke toilet, karena jarak toilet memang agak jauh. Setelah selesai aku dan Ziyad menyusul Ulfa dan Shafwan yang duduk di bagian perempuan dalam Masjidil Haram.

Harapan awalku agar anak-anak bisa tidur di Masjidil Haram ternyata aku salah. Walaupun semalaman anak-anak belum tidur ternyata mereka malah senang terus bermain disana. Di suruh istirahat tetap ga bisa. Energi anak-anak memang luar biasa.

Karena anak-anak tak kunjung istirahat akhirnya jam 11 siang kami di jemput. Suami pulang cepat dari tempat kerja. Aku bangunkan Ulfa yang sedang tidur. Kami pulang.

Oh ya, di dalam Masjid tadi aku sempat sedikit curhat ke Ulfa kenapa aku mengajak dia ke Masjidil Haram pagi ini. Kemudian aku tanya ke dia gimana perasaannya beberapa hari lagi mau exit dari Saudi? Ulfa hari Selasa tanggal 05 Agustus mau pulang Indonesia, dia sudah tidak kerja lagi sebagai perawat di RS Pemerintah Saudi. Ini adalah hari - hari terakhirnya di Mekkah. Dia kelihatan sedih sekali, matanya berkaca - kaca.

Setelah mengantar Ulfa ke asrama, kami pulang ke rumah.

Jam 12an siang kami tidur.

Anak-anak baru bangun jam 8 malam. Aku sajikan pisang goreng yang baru saja aku goreng ke mereka. Tapi Ziyad malah ngambek dan nangis tantrum. Dia minta pisang yang belum di goreng padahal pisang yang ada aku goreng semua.

Malam itu akhirnya kami semua pergi ke swalayan Bin Dawood dekat rumah beli pisang sekalian belanja kebutuhan. Kami juga melihat - lihat harga perabotan rumah tangga yang ingin kami beli, survey harga.

2 comments :

  1. Sejujurnya sama mbak, wln jg sering feeling blue, hehe...., apalagi klau lg sendiri, hrs tetep semangatttt y mbak q...;) , besok flight nya kak ulfa, jdi sedih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sindrom itu emang demen sama kaum perempuan kayaknya :)

      Delete